Karanggupito.desa.id-Pasang Gapuro atau Biasa disebut Pasang Kerun bagi masyarakat Jawa biasa dilakukan sebagai persiapan orang Jawa yang akan menyelenggarakan hajat pernikahan anaknya ( Mantu ). Kegiatan ini berupa pemasangan gapura dari bambu ( Kerun ) dilanjutkan pasang Pager juga dari bambu serta diikuti penataan ruang dan pemasangan tenda di sekitar rumah yang punya hajat, sebagai tempat tambahan bagi para tamu yang datang.
Selain mendirikan kerun , dalam tradisi pernikahan Jawa ini juga dilakukan pemasangan berbagai ornamen seperti anyaman daun kelapa , anyaman Bambu untuk peneduh atau yang biasa disebut pemasangan Tatak Rambat yang di pasang di depan rumah sebagai peneduh . Seperti pada rumah Lanjar warga Wonokerto Rt 3 Karanggupito yang saat ini lagi mendirikan Kerun dan tatak Rambat 15/12
Salah satu tokoh masyarakat mengatakan “ nantinya setelah hari pernikahan tiba ornamen tersebut sebagai media untuk pemasangan janur kuning, pisang suluhan, kelapa muda dan berbagai dedaunan hijau lainnya. Seluruh elemen hias yang dibuat dalam tradisi upacara pasang tatak rambat dan kerun memiliki simbol dan makna sakral sebagai doa keselamatan lahir batin untuk pasangan pengantin yang akan menjalani prosesi pernikahan.” Terang Parlan.
Dan setelah pemasangan tersebut selesai dilanjutkan pemotongan tumpeng atau selamatan yang sebelumnya sudah ditentukan hari dan waktunya .
Itulah makna dan filosofi dari sebuah tradisi upacara pasang Kerun dan tatag Rambat dalam sebuah pernikahan adat jawa yqng masih berlaku di desa karanggupito . Budaya yang kental membawa pengaruh kepada tradisi-tradisi yang memiliki simbol kesakralan. Simbol budaya dan tradisi inilah yang harus kita dijaga kelestariannya. Karena syarat akan makna yang mengandung doa dan harapan yang baik bagi yang menjalankannya.